Sabtu, 02 Juni 2012

Pengertian Dongeng

1.    Definisi Dongeng
       Dongeng adalah cerita-cerita zaman dulu yang berbentuk prosa, yaitu tentang cerita khayal dan penuh keajaiban. Dongeng itu disampaikan dari mulut ke mulut sehingga tidak mengherankan jika kebenaran isinya makin berkurang . Di dalam pembicaraan sehari-hari dalam bahasa inggris dongeng disebut folklore (Sutjipto dalam Zufahnur dkk, 1996:43). Dongeng merupakan suatu ceita fantasi yang kejadiannya tidak benar terjadi. Sebagai folklor, dongemg cerita yang hidup dikalangan masyarakat yang disajikan dengan cara bertutur lisan oleh tukang cerita. Munculnya hampir hampir bersamaan dengan adanya kepercayaan dan kebudayaan suatu bangsa. Bagi manusia, berfungsi sebagai hiburan, kepercayaan yang bersifat didaktik (pengajaran moral dan nasehat bagi kehidupan), dan sumber pengetahuan.
       Menurut Sande (La Ode Taalami, 2008:17), dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi yang empunya dongeng dan tidak terikat oleh Waktu dan tempat. Ahli lain mengatakan bahwa dongeng adalah cerota lama yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama.
Surana (La Ode Taalami 2008:18) berpendapat bahwa dongeng umumnya merupakan percakapan yang diturunkan atau yang diceritakan kembali dari mulut ke mulut. Ceritanya hanyalah bualan  semata-mata, khayal dan ajaib. Tujuan utama adalah khayalan merupakan penghibur sedih dan pelipur lara. Isinya banyak mengandalkan nasehat serta gammbaran kehidupan masyarakat.
       Menurut Alfandiyar (2007 : 23-24), dongeng merupakan salah satu cara yang efektif menyembangkan aspek-aspek kognitif (pengetahuan) afektif (perasaan, sosial), dan aspek kognitif (penghatan) anak-anak. Selain itu dongeng pun dapat membawa anak-anak pada pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah dialaminya. Rasulullah saw pun tak segan-segan menggunakan metode dongeng atau cerita agar anak-anak teransang otaknya dan tergugah perasaanya. Dari dongeng tersebut beribu-ribu hikmah yang membuat anak-anak merasa belajar sesuatu. Lewat dongeng anak-anak tak merasa digurui karena mereka merespon segala sesuatu dengan cara mereka sendiri.
      Dalam bukunya ”A Book Fol Children Literature, lilian holowel (Sohur,1986) merumuskan 6 hal mengapa dongeng diperlukan
1.    Daya imajinasi yang berkembang dan pengalaman emosional yang makin mendalam,
2.    Pemuasan kebutuhan akan ekspresi diri,
3.    Pendidikan moral yang diperoleh tanpa merasa digurui,
4.    Tumbuhnya rasa humor yang menyeluruh,
5.    Persiapan apresiasi sastra dalam hidup untuk dikemudian hari,
6.    Memperlebar horison mental si anak dan memberikan kepadanya kesempatan untuk meresai berbagai keindahan suasana negara-negara lain.
     
2.    Pelaku atau Tokoh Dongeng
o    Dewa dan dewi, ibu dan saudara tiri yang jahat, raja dan ratu, pangeran dan putri, ahli nujum;
o    peri, wanita penyihir, raksasa, orang kerdil, putri duyung, monster, naga;
o    binatang, misalnya ikan ajaib dan kancil;
o    kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib;
o    benda ajaib, misalnya lampu ajaib, cincin, permadani, dan cermin.

3.    Tema Dongeng
Biasanya, suatu dongeng mempunyai tema seperti ini.
•   Moral tentang kebaikan yang  selalu menang melawan kejahatan.
•   Kejadian yang terjadi di masa lampau, di suatu tempat yang jauh sekali
•   Tugas yang tak mungkin dilaksanakan.
•   Mantra ajaib, misalnya mantra untuk mengubah orang menjadi binatang.
•   Daya tarik yang timbul melalui kebaikan dan cinta.
•   Pertolongan yang diberikan kepada orang baik oleh makhluk dengan kekuatan ajaib.
•   keberhasilan anak ketiga atau anak bungsu ketika sang kakak gagal.
•   Kecantikan dan keluhuran anak ketiga atau anak bungsu.
•   Kecemburuan saudara kandung yang lebih tua.
•   Kejahatan ibu tiri.

4.     Kalimat Pembuka Dongeng
Contoh kalimat pembuka:
#    Syahdan pada zaman dahulu kala, di negeri antah berantah
#    Kata sahibul hikayat
#    Pada zaman dahulu kala
#    Pada masa silam
#    Beribu-ribu tahun yang lalu
#    Di suatu negeri yang jauh
#    Dalam bahasa muna

5.      Struktur Dongeng
1.    Pendahuluan
Pernyataan umum, kalimat pengantar untuk memulai dongeng.
2.    Kejadian atau peristiwa dalam dongeng
Kejadian-kejadian yang disusun secara kronologis.
3.    Penutup
Suatu pernyataan umum.
Kalimat yang sering digunakan, misalnya Mereka hidup bahagia selamanya. Komentar umum tentang kebaikan yang dapat menaklukan kejahatan atau pesan moral lainnya.

6.    Jenis Dongeng
•    Dongeng binatang/fabel
Fabel adalah dongeng binatang yang mengandung pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk. Dalam fabel, tokoh binatang berperilaku seperti manusia.
Hal tersebut menggambarkan watak dan budi pekeri manusia. Dongeng Kancil dan Buaya, dan Kucing Bersepatu Bot merupakan contoh dongeng binatang. Biasanya, mereka digambarkan sebagai hewan cerdik, licik, dan jenaka. Didaerah Muna contohnya cerita ”Ondoke bhe Kapoluka” ( Monyet dan Kura-Kura).
•    Dongeng biasa
Dongeng biasa adalah cerita tentang tokoh suka dan duka. Contohnya adalah cerita Bawang Merah dan Bawang Putih dan Jaka Tarub. Didaerah Muna contohnya Wamboro-Wamboro.
•    Dongeng lelucon
Dongeng lelucon berisi cerita lucu tetang tokoh tertentu. Contoh dongeng ini yaitu Si Kabayan dari Jawa barat, Lebai Malang, Pak Pandir, Pak Belalang, Abunawas dari Arab, kalau didaerah Muna dikenal dengan nama Abunawasi. 

7.    Ciri-Ciri Lain Dongeng
1.    Menggunakan alur sederhana.
2.    Cerita singkat dan bergerak cepat.
3.    Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci.
4.    Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan.
5.    Terkadang pesan atau tema dituliskan dalam cerita.
6.    Biasanya, pendahuluan sangat singkat dan langsung

8.    Contoh Dongeng

                              KAMOKULAHINO LIWU (ORANG TUA KAMPUNG)

Dahulukala disuatu kampung hiduplah dua orang bersaudara semuanya laki-laki. Keduanya gagah perkasa dari segi ketampanan di ibaratkan seperti matahari dan bulan. Sang kakak bernama Sahafahari sedangkan adiknya bernama Indara Bangsawali pada suatu hari mereka bercita-cita ingin merantau ke negri orang untuk mencari pengalaman, tidak diketahui pasti kemana mereka akan merantau tetapi keinginan ini sangat menggebuh.
          Pada suatu hari tiba-tiba kampung yang ditinggali mereka dilanda angin topan, dan merekapun terbang diangkat angin topan melayang –layang tanpa arah dan tujuan. Alkisah Indara Bangsawali terdampar pada suatu kampung.dia berjalan kesana kemari mengelilingi kampong yang tampak sunyi senyap, kemudian dia bertemu dengan orang tua kampong. Maka bertanyalah Indra Bangsawali kepada orang tua itu, mengapa kampong ini sepi? Ternyata kampung tersebut telah kala dengan burung garuda,rakyatnya telah mati dimakan denga burung garuda itu. Dan untuk menyelamatkan indara bangsawali,maka dia disembunyikan didalam sebuah gendang.
           Suatu hari datanglah burung garuda mencari mangsa di kampung tersebut. Dengan ke ahlian yang dimiliki Indara Bangsawali kemudian burung garuda tersebut berhasil dibunuhnya. Maka terbebaslah kampung tersebut dengan burung garuda dan akhirnya hiduplah dia bersama orangtua kampung tersebut.
            Setelah beberapa lama timbullah ke keinginannya untuk bertemu dengan kakaknya, dan mulailah dia mengembara untuk menemukan kakaknya. Sementara itu kakaknya Sahafahari terdampar diatas atap salah seorang orang tua kampong yang lain. Kampong tempat Sahafahari juga tidak kala dengan serangan harimau, dan orang- orang sudah  habis dimakan harimau tersebut. Orang tua kampung yang rumahnya ditempati mendarat Sahafahari mengatakan kepada sahafahari siapakah gerangan kamu ini? Lebih baik kamu pulang saja karena kampong ini sudah kala dengan harimau.
         Orang tua kampong tersebut ternyata mempunyai seorang anak perempuan yang sangat cantik dan disiapkan untuk di umpankan kepada harimau biar harimau datang, yang akan diserahkan sebagai pengganti dirinya dan orangtua ini berkata kepada Sahafahari bahwa anaknya akan diserahkan kepada harimau, dan bagi siapa saja yang dapat membunuh harimau maka akan dikawinkan dengan anaknya. Mendengar seruan ini Sahafahari berjanji akan membunuh harimau.
          Pada suatu hari datanglah sang harimau. Sahafahari menjelma menjadi monyet dan mendekati harimau tersebut kemudian membunuhnya. Setelah harimau itu mati sesuai janji orang tua kampung maka Sahafahari dikawinkan dengan anak gadisnya. Akhirnya hiduplah mereka dengan penuh kebahagiaan dan kedamaian tanpa adanya gangguan harimau.
           Kembali kepada Indara Bangsawali yang terus melakukan pencarian dimana kakaknya berada. Dan mereka bertemu juga namun kakaknya Sahafahari telah beristri. Maka timbullah rasa irih dan dengki kepada kakaknya. Mulailah Indara Bangsawali mencari siasat untuk membunuh kakaknya dan memperistrikan iparnya. Maka disusunlah suatu siasat dengan mengajak kakaknya untuk berburuh di hutan.
            Sesampai di hutan Indara Bangsawali membunuh kakaknya Sahafahari setelah itu dia pulang ke rumah dan melapor kepada orangtua kampong bahwa dia telah berpisah dengan kakaknya dan dia tidak kembali lagi. Setelah beberapa lama Sahafahari tidak kembali, maka indara bangsawali meminta kepada orangtua kampung agar bisa memperistri bekas iparnya
         Empat puluh hari setelah kehilangan Sahafahari ternyata dia kembali muncul. Maka ter heran-heranlah Indara Bangsawali sambil berkata dalam hati “bagaimana Sahafahari bisa hidup padahal sudah jelas-jelas dia sudah saya bunuh”. Ternyata pada peristiwa pembunuhan itu Sahafahari tidak meninggal, melainkan dia ditolong seekor ular besar dengan cara menjilat luka ditubuh Sahafahari, dan akhirnya bisa selamat. Dengan kejadian itu maka ketahuanlah kedok dari Indara Bangsawali, dan kemudian diputuskan untuk membuang dia ketempat yang Jauh dan tidsak boleh kembali lagi. 

2 komentar:

  1. minta keterengan lengkap tentang bukunya alfandiyar dong buat referensi tugas

    BalasHapus
  2. Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
    Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BANK Terbaru

    BalasHapus