Puisi adalah medium untuk mengungkapkan uneg-uneg. Apa saja mulai dari perasaan, keinginan, kasih, kekecewaan, cita-cita, pengalaman, pengamatan, hingga pemberontakan. Dan tempat latihan melatih mengasah ketajaman berpikir. Demikian juga pembelajaran tentang banyak hal; misal, belajar menuangkan ide gagasan secara padat dan teatur.
Puisi dapat memberi kehangatan, ketenteraman, tawa; ia juga dapat membangkitkan, menenangkan, dan menghibur. Di atas semuanya puisi dapat memberikan penekanan arti terhadap pengalaman sehari-hari. ungkapan jati diri. Puluhan, bahkan ratusan puisi tersebut menandakan betapa kita, sadar atau tidak telah menikmati kebahagiaan bergaul dengan puisi; membacanya, mendengarkan pembacaannya, menikmati bunyi, merenungkan makna, dan memahami isinya, bahkan menulis dan menciptakannya. Kesempatan bergaul dengan pusi tersebut juga menggaris-bawahi usaha kita menghayati kembali pengalaman hidup keseharian kita. Artinya, kita menanggapi kehidupan beserta warna dan likunya dengan hati yang sugguh, dan kesungguhan tersebut kita larikan ke puisi, karena disana kita dapat “bermain” dengan kata.
“Bermain” dengan kata, berpikir dan pada gilirannya berbicara, telah kita kenal sejak kanak-kanak. Ayah dan ibu mendendangkan lagu kasih dan lagu ninabobo di telinga kita. Dalam bermain kita menyanyikan lagu dolanan yang ceria, menghibur, dan mendidik. Di bangku sekolah bahkan kita telah membacakan puisi! Begitu eratnya hubungan kita dengan permainan lagu dan puisi tersebut, sehingga banyak orang menganggap bahwa puisi itu sama pentingnya dengan musik dalam kehidupan kita (pernah membayangkan hidup tanpa suara, tanpa bunyi, tanpa musik? Alahkah senyap dan menekan!).
Puisi memang mengelilingi kita. Dalam ucapan selamat dari sang kekasih, kita temui puisi. Dalam surat dari ibu, di media massa, SMS, E-Mail dan pada pembicaraan di halaman juga kita temui puisi, dimana-dimana kita bisa temui puisi.
Barangkali ada baiknya kita mengingat kembali bahwa hakikat puisi adalah pengungkapan tabir: dengan susunan kata yang kaya akan imaji, dengan penyingkapan pendirian atau keyakinan penulis, pemahaman kita dipertajam sehingga dapat melihat pengalaman kita sendiri atau dengan empati yang tulus dapat berbagi pengalaman atau impian dengan orang lain. Oleh karena itu, kalau kita tilik kembali pengalaman kita dengan puisi selama ini, benarlah puisi itu mengejutkan, menyenangkan: Ia bernyanyi bagai musik, ia membuat kita merasakan sesuatu secara lebih intens.
Puisi adalah pada dasarnya merupakan pengalaman hidup yang ditulis kembali secara padat dan baru dalam permainan kata penuh imaji dan perlambangan, kita telah memulai menikmati kegembiraan bergaul dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar