Kata ulang adalah merupakan kata jadian. Proses pembentukannya disebut reduplikasi. Jadi, kata ulang yaitu kata yang terdiri dari perulangan kata dasar.
Menurut Gorys Keraf (l984: 120 -121; 1991: 149 -150) menyebutkan empat macam reduplikasi atau pengulangan, yaitu pengulangan dwipurwa, dwilingga, dwilingga salin suara, dan perulangan atau ulangan berimbuhan.
1. Kata ulang Dwilingga/sempurna/sejati/murni/utuh
Kata ulang utuh yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar secara utuh. Dan yang diulang dapat berupa kata dasar maupun kata berimbuhan.
Menurut Gorys Keraf (l984: 120 -121; 1991: 149 -150) menyebutkan empat macam reduplikasi atau pengulangan, yaitu pengulangan dwipurwa, dwilingga, dwilingga salin suara, dan perulangan atau ulangan berimbuhan.
1. Kata ulang Dwilingga/sempurna/sejati/murni/utuh
Kata ulang utuh yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar secara utuh. Dan yang diulang dapat berupa kata dasar maupun kata berimbuhan.
Contoh:
• Yang diulang berupa kata dasar,
o Jalan jalan-jalan
o Ciri ciri-ciri
o Muda muda-muda
• Yang diubah berupa kata berimbuhan,
o Perumahan perumahan-perumahan
o Perkebunan perkebunan-perkebunan
o Kebaikan kebaikan-kebaikan
2. Kata ulang Dwilingga Salin Suara
Kata ulang dwilingga salin suara yaitu kata yang dibentuk dari pengulangan bentuk dasar yang disertai perubahan salah satu fonemnya (bisa berupa fonem vokal maupun fonem konsonan),
1. Perubahan vokal
Gerak gerak-gerik balik bolak-balik
Tindak tindak-tanduk kelip kelap-kelip
Serba serba-serbi coret corat-coret
Pada contoh satu bentuk dasarnya terletak pada posisi pertama dan unsur ulangannya terletak pada kebalikan kedua (progresif). Contoh dua merupakan kebalikan dari yang pertama, yaitu bentuk dasar terletak pada posisi kedua, sedangkan unsur ulangannya terletak pada posisi pertama (regresif).
Serba serba-serbi coret corat-coret
Pada contoh satu bentuk dasarnya terletak pada posisi pertama dan unsur ulangannya terletak pada kebalikan kedua (progresif). Contoh dua merupakan kebalikan dari yang pertama, yaitu bentuk dasar terletak pada posisi kedua, sedangkan unsur ulangannya terletak pada posisi pertama (regresif).
2. Perubahan konsonan
Lauk lauk-pauk
Cerai cerai-berai
Sayur sayur-mayur
Ramah ramah-tamah
Pada contoh diatas terlihat bahwa bentuk dasarnya selalu terletak pada posisi pertama, sedangkan unsur ulangannya terletak pada posisi kedua (progresif).
Disamping contoh a dan b terdapat pengulangan berubah bunyi yang tidak dapat dikenali bentuk dasarnya,
Contoh:
• Mondar-mandir
• Hiruk-pikuk
• Compang-camping
• Morat-marit
• Kocar-kacir
• Desas-desus
3. Kata ulang Dwipurwa
Kata ulang dwipurwa yaitu kata yang dibentuk dari pengulangan suku pertama dari bentuk dasar,
Contoh:
• Tamu tetamu
• Tangga tetangga
• Luhur leluhur
• Laki lelaki
• Jaka jejaka
4. Kata ulang berimbuhan
Yaitu kata ulang yang dibentuk dari pengulangan kata yang disertai penambahan imbuhan (afiks).
Contoh:
• Daun daun-dedaunan
Ganti ganti-berganti
Merah kemerah-merahan
Besar sebesar-besarnya
• Dwipurwa + kombinasi dengan imbuhan
Pohon pepohonan
Daun dedaunan
Runtuh reruntuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar